Emotional Intelligence: Kompetensi Inti dalam Meningkatkan Employability Mahasiswa
DOI:
https://doi.org/10.15294/msdm.v1i1.364Keywords:
emotional intelligence, employability, mahasiswa, kompetensi inti, pendidikan tinggiAbstract
Kecerdasan emosional (emotional intelligence) telah menjadi fokus utama dalam pengembangan Sumber Daya Manusia, terutama di lingkungan pendidikan tinggi. Emotional intelligence (EI) dinilai sebagai aspek fundamental dalam membentuk individu yang adaptif, komunikatif dan kolaboratif, serta mampu berfungsi secara optimal dalam konteks kerja yang dinamis. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mengeksplorasi dan menganalisis peran emotional intelligence (EI) sebagai kompetensi inti dalam meningkatkan employability (kemampuan kerja) mahasiswa. Dengan menggunakan metode melalui pendekatan kajian pustaka, penulis mengkaji berbagai literatur akademik dengan mengumpulkan literatur dari jurnal ilmiah, artikel, buku akademik dan berita relevan. Hasil kajian menunjukkan bahwa EI merupakan prediktor penting terhadap berbagai aspek employability, termasuk kesiapan kerja, keterampilan komunikasi interpersonal, kepemimpinan, pengambilan keputusan, kemampuan adaptasi, serta resiliensi dalam menghadapi tekanan kerja. Mahasiswa dengan tingkat EI yang tinggi cenderung lebih percaya diri, lebih mampu membangun jaringan sosial, serta memiliki kecenderungan lebih besar untuk sukses dalam seleksi kerja dan pengembangan karir jangka panjang. Selain itu, integrasi EI ke dalam kurikulum akademik, keterlibatan dalam organisasi kemahasiswaan, pelatihan berbasis pengalaman seperti: experiential learning, serta layanan konseling dan dukungan psikososial di perguruan tinggi terbukti efektif dalam meningkatkan EI secara komprehensif. Simpulan dari kajian ini menegaskan bahwa pengembangan EI secara sistematis perlu menjadi bagian dari strategi pendidikan tinggi agar lulusan tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga matang secara emosional dan mampu menghadapi dunia kerja yang dinamis dan penuh tantangan. Dengan demikian, EI seharusnya diposisikan sebagai elemen kunci dalam desain kurikulum, kebijakan pengembangan mahasiswa dan indikator kinerja institusi pendidikan tinggi masa kini.